Kamis, 28 Januari 2010

Seorang pria mengganti jarinya menjadi sebuah jari USB berkapasitas 2GB

Pernahkah mendengar tentang Flash Drive/ Flash Disk USB yang besar dan bentuknya seperti jari sehingga disebut dengan USB Thumb Drive?
Seorang programmer asal Finlandia yang kehilangan jarinya dalam kecelakaan sepeda motor telah mengganti jarinya dengan sebuah jari buatan yang didalamnya sudah ditanamkan sebuah USB drive built in. Pria bernama Jerry Jalava itu kini menggunakan jarinya untuk beraktivitas seperti biasa dan mencolokkannya ke komputer untuk menyimpan foto, film dan software.
Jerry Jalava kehilangan jari manisnya yang kiri karena diamputasi setelah menabrak seekor rusa dengan motornya di dekat kota Helsinki Finlandia. Karena mengetahui profesi Jerry Jalava adalah seorang programmer komputer maka dokter yang merawatnya menyandainya agar sebaiknya ia memiliki sebuah "drive jari" USB dan ternyata Jerry mewujudkan ide tersebut.
Jari USB drive sebesar 2GB yang dimiliki oleh Jerry Jalava terlihat seperti jari orang normal, bedanya bisa dicabut-pasang dan biasanya ia tancapkan ke salah satu slot di komputernya ketika ia menggunakan komputer. Rencananya ia akan mengupgrade jarinya nanti dengan kemampuan untuk memiliki ujung jari yang dapat dipindahkan, RFID tag dan kapasitas yang lebih besar.
Blog si pemilik jari USB bisa dilihat disini dan bagi yang ingin melihat foto-foto dari jari ajaibnya bisa dilihat di Flickr.

Rabu, 27 Januari 2010

8 Orang yg Sukses dengan kepintaran Otak mereka dari kecil hingga dewasa

Berikut ini adalah daftar beberapa anak ajaib tersebut yang membuat kita terlihat seperti kumpulan orang biasa aja

8. Akrit Jaswal
Askrit Jaswal (lahir pada 23 April 1993), hingga saat ini tercatat sebagai mahasiswa dan dokter India termuda dalam sejarah. Jika anda mengira dokter di sini adalah dokter-dokteran, maka anda salah. Ia melakukan operasi bedah pertamanya di saat ia masih berusia 7 tahun. Saat dimana kebanyakan anak lain masih tidak bisa mengucapkan dan mengeja kata stetoskop dengan baik dan benar.

Menurut ibunya, kejeniusan Askrit sudah terlihat sejak ia masih balita. Tidak seperti kebanyakan bayi pada umumnya, ia sudah dapat langsung berjalan, di saat bayi-bayi lainnya masih pada tahap merangkak. Dapat berbicara pada usia 10 bulan, dan di usia 5 tahun sudah membaca buku karangan William Shakespeare. Pada usia 7 tahun, ia melakukan operasi bedah pertama pada seorang anak perempuan berusia 8 tahun. Dia mempelajari kemampuan tersebut dari sorang dokter bedah secara otodidak dan pada usia 11 tahun diterima sebagai mahasiswa di Punjab University.

7. Wolfgang Amadeus Mozart

Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa Mozart (27 Januari 1756 - 5 Desember 1791)adalah komponis dan pianis yang hebat. Mozart tidak hanya salah satu komponis terhebat dalam sejarah, tetapi juga merupakan salah satu anak ajaib paling ternama dalam sejarah.

Mozart mulai belajar memainkan piano pada usia 4 tahun, mengcompose lagu pertamanya pada usia 5 tahun dan pada usia 8 tahun, (saat kebanyakan dari kita bahkan belum tahu apa itu piano) Mozart telah mengarang simponinya yang pertama. Mozart kecil, merupakan seorang selebritis di masanya, karena pada usia yang masih kecil tersebut ia sudah keliling Eropa memainkan karya-karyanya di hadapan keluarga Kerajaan dan orang-orang berpengaruh di masa tersebut.

Namun sayang sekali, Mozart tidak berumur panjang karena telah meninggal dunia pada saat berumur sekitar 35 tahun. Sepanjang hidupnya, Mozart telah mengarang sekitar 600 komposisi untuk simponi, opera, piano, orkestra, dan lain-lain.

6. William James Sidis

William James Sidis (1 April 1898 - 17 Juli 1944) diperkirakan merupakan manusia terjenius yang pernah ada dengan perkiraan IQ 250-300. Sebagai perbandingan, untuk dianggap jenius anda hanya butuh IQ diatas 136 dan IQ orang rata-rata adalah 85-115.

Sidis sudah dapat membaca pada usia 18 bulan, disaat anak lain pada usia tersebut masih kesulitan untuk berbicara. Menulis 4 buku dan dapat berbicara dalam 8 bahasa yang berbeda (Latin, Yunani, Perancis, Russia, Jerman, Ibrani, Turki dan Armenia) pada usia 8 tahun.

Pada tahun 1909 Sidis mencatatkan rekor sebagai mahasiswa termuda di Harvard University, disaat ia masih berusia 11 tahun. Ia mendapatkan gelar cum laude Bachelor of Arts (BA) Matematika pada usia 16 tahun.

5. H.P Lovecraft

H.P Lovecraft (20 Agustus 1890 - 15 Maret 1937) adalah salah seorang penulis horor yang paling berpengaruh di abad 20. Howard Philips Lovecraft belajar membaca pada usia 2 tahun dan mulai menulis puisi yang rumit pada saat Ia berusia 6 tahun. Yang menumbuhkan minat Lovecraft terhadap sastra adalah kakeknya yang memberikan karya klasik seperti The Arabian Night dan The Iliad and The Odissey untuk ia baca. Kakeknya pula yang menyetir minat Lovecraft pada cerita gothic horror dengan menceritakan cerita-cerita seram karangannya sendiri.

Di masa kecilnya, Lovecraft adalah anak yang lemah dan sering sakit-sakitan. Kedua orang tuanya mempunyai masalah dengan kejiwaan. Ayahnya menderita kegilaan yang disebabkan karena penyakit sipilis dan meninggal di rumah sakit jiwa. Sedangkan ibunya menderita depresi kronis dan secara rutin juga mengkonsumsi arsenik untuk mengobati penyakit sipilisnya.

Mungkin karena latar belakang masa kecilnya yang kelam itu pula, maka cerita horor yang dikarangnya sangat gelap, penuh fantasi yang aneh dan kelam.

4. Okita Soji

Okita Soji yang hidup di Jepang pada periode tahun 1800an agak berbeda dengan tokoh-tokoh yang terdapat pada daftar ini. Jika tokoh-tokoh lain tercantum karena kejeniusan yang berhubungan dengan otak (pikiran) maka Okita Soji adalah anak ajaib karena kemampuan fisiknya dalam bertarung.

Okita Soji mulai mempelajari teknik tingkat tinggi dalam pertarungan dengan menggunakan pedang pada saat ia berusia 9 tahun, di saat kebanyakan dari kita masih dilarang oleh para orang tua untuk bermain-main dengan gunting, pisau atau senjata tajam lainnya =P

Pada saat ia berusia 12 tahun, ia berhasil mengalahkan seorang Master Swordsman dalam sebuah pertarungan. Pada usia 18 tahun, ia menjadi Master Swordsman dan menjadi salah seorang anggota pertama Shinsegumi yang merupakan semacam polisi khusus di Kyoto, Jepang di masa periode akhir Shogun.

3. Kim Ung-Yong
  Kim Ung-Yong (lahir 7 Maret 1963) mungkin merupakan orang superjenius, yang masih hidup saat ini, tercatat dalam catatan resmi Guinness Book of Record sebagai manusia dengan IQ tertinggi saat ini, yaitu 210.

Kim mulai menempuh pendidikan di Universitas jurusan Fisika di saat usianya masih 3 tahun, dapat membaca dan menulis dalam 4 bahasa (Inggris, Korea, Jepang dan Jerman) pada saat ia berusia 4 tahun. Pada usia 4 tahun, ia menunjukkan kemampuannya menyelesaikan soal kalkulus integral dan differential yang sangat kompleks pada suatu acara TV di Jepang, menunjukkan kemahirannya dalam menguasai 4 bahasa yang dia kuasai dan menulis puisi.

Pada saat Usia 7 tahun, ia diundang untuk ke Amerika oleh NASA, mendapatkan gelar professor Ph. D dalam bidang Fisika di Colorado State University sebelum ia berusia 16 tahun, semasa berkuliah ia juga bekerja sebagai researcher di Nasa dan melanjutkan pekerjaan tersebut sampai pada tahun 1978 ketika ia memutuskan untuk kembali ke Korea, mendalami bidang Teknik Sipil, yang sama sekali berbeda dari bidang yang ia dalami sebelumnya (Fisika) dan berhasil mendapat gelar Doktor pada bidang teknik sipil.

2. Gregory Smith

Gregory Smith lahir pada tahun 1990, dapat membaca pada saat ia berusia 2 tahun dan mulai berkuliah pada saat usia 10 tahun. Mungkin kalian akan berpikir “So ?? Kalau dibandingkan dengan Kim Ung-Yong yang mulai berkuliah di usia 3 tahun, anak ini terlihat seperti orang idiot !! =P”

Lalu apa yang istimewa dengan Gregory Smith ??

Gregory Smith menarik perhatian media dengan membentuk advokasi yang membela kepentingan hak anak dan perdamaian dunia. Ia mendirikan International Youth Advocates, memberikan pelayanan sebagai juru bicara beberapa lembaga international yang peduli terhadap anak-anak.

Pada usianya yang masih muda, ia telah bertemu beberapa kepala negara di seluruh dunia, di antaranya Bill Clinton (Amerika Serikat), Mikhail Gorbachev (Russia), dan dinominasikan sebagai peraih Nobel Perdamaian pada tahun 2002.

1. Pablo Picasso

Pablo Picasso (25 Oktober 1881 - 8 April 1973), selain merupakan salah satu anak ajaib, juga mungkin merupakan salah seorang dengan nama terpanjang di dunia, yaitu Pablo Diego José Francisco de Paula Juan Nepomuceno María de los Remedios Cipriano de la Santísima Trinidad Martyr Patricio Clito Ruíz y Picasso.

Picasso telah membuat karya seni selama 91 tahun hidupnya, minatnya terhadap proses pembuatan lukisan sudah terlihat bahkan ketika ia masih belum dapat berbicara. Menurut ibunya, kata pertama yang dapat ia ucapkan ketika ia masih bayi adalah kata “piz, piz” yang merupakan kependekan dari kata “lapiz” yang dalam bahasa Spanyol berarti pensil.

Pada usia 7 tahun, Picasso mendapat pendidikan formal dalam bidang artistik dan seni lukis dari ayahnya, dan sejak itu pula karya-karya masterpiece Picasso dimulai. Ayah Picasso, Ruiz yang sekaligus juga merupakan gurunya, baru mulai menyadari bakat luar biasa anaknya ketika Picasso berumur 13 tahun. Melihat presisi teknik melukis Picasso, Ruiz menyadari bahwa kemampuan anaknya sudah jauh di atas dirinya, sejak saat itu bersumpah untuk tidak melukis lagi.

Picasso, Self Portrait 1972 Agak kontras dengan masa kanak-kanaknya, dimana Picasso terkenal dengan lukisannya yang photo-realistic dengan detail gambar yang mengagumkan, di masa tuanya Picasso kebanyakan menggambar lukisan seperti hasil gambar seorang anak kecil, sering kali dengan menggunakan krayon. Gambar di samping adalah lukisan diri (self portrait) dari Picasso pada tahun 1972.


10 Laptop Terkeren Sepanjang Masa

10. The Million Dollars Laptop


Luvaglio pencipta barang barang mewah yang berdomisili di UK telah menciptakan laptop pertama bernilai jutaan dolar. Rincian lengkap tentang spesifikasi laptop belum dirilis pada saat ini, tetapi diketahui bahwa ia memasukkan 17 "lebar layar LED yang dirancang khusus anti-glare coating reflektif untuk gambar yang jelas dan terang. 128GB Solid State Disk dan slot loading Blue-Ray drive. Ada sebuah perangkat pembersih layar yang terintegrasi dan berlian berwarna sangat langka yang juga berfungsi sebagai tombol power ketika ditempatkan ke dalam laptop, dan juga bertindak sebagai identifikasi keamanan




 9. Orkin's Rolltop


Orkin's Rolltop yang pasti akan menjadi salah satu item dalam daftar 'must-have' dari pencinta gadget. Bahkan jika itu hanyalah sebuah konsep pada titik penerbitan. Mengapa kita katakan demikian? "Notebook" ini hadir dengan layar LED yang fleksibel yang juga menangani multitouch bagi mereka yang tergila-gila dengan iPhone. Ketika sepenuhnya dibuka, Notebook ini akan menjadi sebuah 17 " flatscreen. Tetapi juga dapat dilipat menjadi 13" tablet jika diperlukan. Tidak tahu apakah notebook ini akan didukung fitur nirkabel atau tidak  

8. Datamancer's Steampunk Laptop
  


Mungkin terlihat seperti kotak musik dari zaman Victoria, tapi didalamnya sebenarnya adalah Hewlett-Packard ZT1000 yang diberi kerangka kayu ukir yang dapat mengoperasikan Windows XP dan Ubuntu Linux. Memberikan fitur yang rumit di bawah clockworks layar kaca, kuningan terukir aksen, cakar kaki, sebuah keyboard antik tembaga dan mouse, bantalan tangan, dan disesuaikan dengan network card. Mesin dapat menyala dengan menggunakan kunci antik dengan cara membangun sebuah custom-ratcheting. Terbuat dari bagian-bagian jam tua

7. Thinkpad Reserve Edition
 

Ketika IBM menyerahkan semua divisi laptop mereka ke Lenovo, banyak takut bahwa desain Thinkpad klasik akan kehilangan arah, tetapi dengan desain peningkatan ini sebagian besar orang akan terkesan oleh konsep laptop ini

6. Ergonomic Dual Screen Split Keyboard Notebook
Manis yang luar biasa dari laptop ini tidak hanya bahwa keyboard 'terpecah' untuk memberikan ruang lebih pengguna komputer untuk menyesuaikan tangan mereka, tetapi bahwa ia memiliki LCD kedua tersembunyi di bawahnya. Sebuah ide yang fantastis. Layar kedua bekerja dengan layar pertama - yang memberi pengguna fitur "drag and send" untuk membuka jendela atau program. dapat Bertindak secara independen sebagai input berbasis stylus untuk mencatat, membuat sketsa, dan hal-hal lain yang pengguna yaitu dapat lakukan untuk menulis ke dalam antarmuka. Hal ini membuat EDSSKN yang luar biasa tidak hanya bermanfaat bagi penulis dan pengolah kata, tapi seniman dan desainer juga.

5. Girly Laptop
 
Beberapa gadis menginginkan perhatian ekstra tidak hanya dari laki laki tetapi juga dari gadget dan bahkan laptop yang terlihat keren, seperti konsep HP ini dibuat khusus untuk perempuan. Setiap salah satu dari desain oleh Nikita Buyanov memiliki set sendiri yang spesifik yang akan memanjakan khusus dan mengakui bahwa seorang gadis mempunyai banyak keinginan bergaya; mereka terlihat berkelas, gaya, trendi dan bahkan menyediakan produktivitas tambahan untuk kepribadian Anda. Sayangnya, ini belum benar-benar diproduksi. Tetapi jika cukup banyak akan menunjukkan minat, mungkin tahun depan akan HP menyediakan model feminin yang berbeda pandangan yang dibuat hanya untuk wanita.

4. Canova's Dual Screen Laptop
 

 Dual Touch Screen Laptop dari Canova ini adalah desain notebook yang sangat sangat kreatif. Fitur notebook ini adalah dual display dengan layar sentuh yang sensitif, buku gambar, musik skor, kertas grafik, pena elektronik dan perangkat keras khusus untuk kelancaran fungsi. Sayangnya, ini hanya dijual di Italia dan Australia saja

3. Fujitsu's DJ Laptop
 Fujitsu's DJ Laptop, seperti yang disebut, memiliki layar LCD 20-inch utama dengan mudah dilipat tertutup untuk mengaktifkan fungsi turntable, yang dapat diakses melalui layar sentuh yang sensitif di bagian luar. Laptop ini memungkinkan Anda menelusuri semua trek favorit Anda sama seperti pada vinylturntable

2. TYPE-N01 Emergency Laptop
 
NEC telah bekerja sama dengan Takara untuk menciptakan laptop yang disetujui ilmuwan gila-mesin, yang dimana semua token stiker, label, dan bahkan wallpaper yang membuat perangkat ini sangat mirip dengan yang terlihat di laboratorium film Duke Nukem. Notebooknya adalah G-type L LaVie laptop, layar 15.4-inch. Mengapit di samping adalah tombol yang sangat diperlukan yaitu"Tombol Darurat", yang akan men-shutdown mesin saat penyusupan yang tak terduga. Diluncurkan pada 2006, dibuat hanya 300 unit dan sangat rahasia. Type-no1 dibuat dengan biaya hingga ¥ 174.510 ($ 1.476).

1. 2015 Compenion Laptop
 Felix Schmidberger mendesain sebuah laptop untuk tahun 2015 dengan layar sentuh OLED. Komputer itu sendiri memiliki OLED touchscreen, di mana Anda dapat langsung mengoperasikannya. Sangat mirip dengan UMPC atau PDA. Seluruh layar adalah slider, karena dapat dipindahkan ke depan untuk membuka touchscreen OLED kedua di bawah, di mana Anda dapat memiliki keyboard atau bekerja kontrol, mirip dengan setup dengan 2 monitor. Ini jadi juara karena keportable-annya yang lebih daripada yang lain.

Selasa, 19 Januari 2010

Tambi adalah Kampung kelahiranku



Exactly... Tambi adalah nama salah satu kampung di kota kecil wonosobo, Terletak 16 km arah utara kota Wonosobo atau kurang lebih 20 menit perjalanan dengan mobil, Agro Wisata Perkebunan Teh Tambi merupakan pilih an wisata yang menarik bagi pencinta alam pegunungan. Tempat wisata ini dilengkapi dengan kamar-kamar penginapan yang bagus dan komplit. Akan ada pemandu yang membawa berkeliling perkebunan teh, melihat karyawan pemetik teh sedang bekerja dan ke dalam pabrik teh melihat prosesing teh sejak dari daun sampai siap saji. Tempat-tempat wisata menarik lain nya yang berdekatan dengan PT Tambi antara lain Dataran Tinggi Dieng,
Telaga Menjer, dan tempat perkemahan Jlumprit.


Dulunya (1885) perkebunan ini merupakan milik Belanda dengan nama Bagelen Thee & Kina Maatschappij yang dikelola oleh NV John Peet berkantor di Jakarta. Setelah Indonesia merdeka, diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang selanjutnya setelah Konferensi Meja Bundar kembali diserahkan kepada pemilik semula. Tahun 1954 perkebunan dijual kepada NV Eks PPN (Pegawai Perkebunan Negara) Sindoro Sumbing. Tahun 1954 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru bernama NV Tambi dan yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Tambi.




Luas areal PT Tambi meliputi 829,14 ha terdiri atas 3 unit perkebunan yaitu Unit Tambi, Unit Bedakah dan Unit Tanjungsari. Produk utama berupa teh hitam dengan tingkat produksi per tahun sebanyak 1.800 - 2.000 ton. Lokasi perkebunan terletak di lereng sebelah barat Gunung Sindoro dan Sumbing di bagian tengah Jawa Tengah. Ketinggian 800 - 2.000 meter di atas permukaan laut dengan tingkat curah hujan 2.500 - 3.500 mm per tahun.



Senin, 18 Januari 2010

Wisata Alam Wonosobo

Candi – Candi Hindu

 
Berdasarkan temuan Prasasti Situs Dieng diperkirakan dibangun abad VII – XIII Masehi. Sebagai kebaktian kepada Dewa Syiwa dan Sakti Syiwa ( istri Syiwa ). Dilihat dari 21 bangunan, situs Dieng dibagi menjadi 5 kelompok. Empat kelompok merupakan bangunan ceremonial Site ( tempat pemujaan ) yaitu :

-          Kelompok Candi Arjuna ( Pendawa 5 )
-          Kelompok Candi Gatut Kaca
-          Kelompok Candi Bhima
-          Kelompok Candi Dwarawati / Parikesit
-          Kelompok Candi Magersari

Dan kelompok kelima adalah bangunan tempat tinggal Setlement Site.
 

Dieng Plateu Theatre

Pusat Interpretasi potensi alam dan budaya kawasan Dataran Tinggi Dieng yang di beri nama Dieng Plateu Theatre
(DPT) dibangun atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto diharapkan wahana wisata tersebut dapat menjadi magnit yang kuat untuk mengembangkan pariwisata di Propinsi Jawa Tengah. Dieng Plateu Theatre sebagai sarana edukasil, cultural pengenalan potensi wisata serta hiburan, dilengkapi dengan seperangkat peralatan audio visual (film) dan tempat duduk pengunjung berkapasitas seratus buah kursi. Terletak dilereng Bukit Sikendil di atas Taman Wisata Alam Telaga Warna Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.

Telaga Warna, Telaga Pangilon dan Gua Semar
  
Dinamakan Telaga Warna karena telaga itu memantulkan aneka warna dan disampingnya terdapat Telaga Pangilon yang berkilau seperti kaca cermin. Gua Semar memiliki panjang kira – kira 4 meter dengan dinding batu dan biasa digunakan untuk meditasi. Disamping itu juga terdapat sumber air kesucian yang disebut : “Tirta Prawitasari”. Terdapat pula gua Pengantin.

Telaga Menjer


Merupakan telaga alam terluas di Kabupaten Wonosobo. Berada di ketinggian 1300 meter diatas permukaan laut, dengan luas 70 Ha dan kedalaman 45 meter. Telaga Menjer terletak didesa Maron Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo 12 km sebelah utara kota Wonosobo.

Telaga Bedakah

Telaga ini terletak didesa Bedakah sebelah timur laut kota Wonosobo, dilereng Sindoro. Selain telaga juga terdapat Gua Angin yang selalu mengeluarkan angina dan Gua Lawa yang merupakan tempat berlindungnya kelelawar.




Air Terjun Sikarim

  Memiliki ketinggian 80 meter dengan latar belakang bukit yang menjulang dan banyak ditumbuhi perdu dan tanaman langka. Terletak di desa Mlandi Kecamatan Garung 20 km sebelah utara kota Wonosobo.




Tuk Bimalukar



Merupakan sebuah mata air dengan pancuran yang terbuat dari batu Purba. Nama Bhimalukar dimaksudkan dimana ditempat ini sang mata air sungai Serayu ini diyakini sebagai air awet muda.


Sendang Surodilogo
Menurut cerita keberadaan sendang ini, bermula dari tongkat Ki Joko Suro, prajurit Pangeran Diponegoro yang sedang bersembunyi dari serangan Belanda. Karena kesulitan mencari air, Ki Joko Suro menancapkan tongkat ke tanah lalu tersemburlah air yang datang untuk mandi pada setiap malam 1 suro. Karena diyakini dapat membuat seseorang merasa muda kembali. Lokasi sendang ini terletak didesa Pagerrejo berdekatan dengan Agro Wisata kebun the Bedakah

Kawah Sikidang
Kawah ini bertabiat seperti anak kijang yang suka berjingkrak-jingkrak dan berputar-putar serta berpindah-pindah.

 Kawah Sileri
Adalah telaga air panas yang cukup luas dan menunjukan gejala aktivitas Vulkanis, airnya bagai air cucian beras ( Leri – Jawa ).





 














    
Gardu Pandang Tieng


Sebelum sampai di Dataran Tinggi Dieng, sejenak kita dapat melepas lelah di Gardu Pandang Tieng, dengan ketinggian 1800 m diatas permukaan laut, dari atas gardu pandang dapat menikmati pemandangan yang sangat indah, dan dipagi hari dapat pula melihat matahari terbit dengan cahaya keemasan atau dengan istilah “Golden Sun Rise” di pagi hari dan perjalanan dapat dilanjutkan menuju Dataran Tinggi Dieng untuk menyaksikan terbitnya matahari yang kedua dengan cahaya yang keperak-perakan (Silver Sunrise)






Agro Wisata Tambi



Agro Wisata Tambi
Terhampar luas di lereng gunung sindoro, dengan ketinggian 1.200 – 2000 m diatas permukaan laut. Suhu udara rata-rata minimal 15 º C dan suhu maksimal 24 º C. PT. Tambi mengelola 3 unit perkebunan yang terletak di Bedakah, Tanjungsari, Desa Tambi dengan luas 829 hektar yang dilengkapi fasilitas pondok wisata, kolam pemancingan, lapangan tennis, taman bermain, kebun dan parik teh.Pengunjung akan diajak berkeliling menelusuri jalan kebun teh, berolahraga sambil menikmati pemandangan, juga mendapat penjelasan mengenai agronomi, pengolahan dan pemasaran. Bagi pengunjung yang ingin bermalam juga disediakan pondok wisata dengan fasilitas yang cukup memuaskan.


Kawah Candradimuka


Kawah ini cukup besar dengan suara menggelegar, menurut cerita kawah ini digunakan untuk tempat penggodokan seseorang yang sangat sakti mandraguna.






















Kebun Karang Gantung

Terletak di Kelurahan Selomerto, lebih kurang 6 km dari sebelah selatan kota Wonosobo, Kebun Karang Gantung adalah  Kebun Bambu yang cukup luas dengan latar belakang Batu Tua yang sangat unik dan dikenal dengan nama Watu Tedeng.

Watu Tedeng

Merupakan Tebing batu sepanjang ± 450 m dengan ketinggian ± 25 m disamping itu juga terdapat 3 gua yang sering digunakan orang untuk melakukan meditasi. Menurut cerita gua yang terletak paling atas untuk mereka yang ingin sakti, Gua yang kedua ( tengah ) untuk mendapatkan jabatan tertentu dan Gua yang ketiga ( pojok sebelah barat ) untuk mereka yang ingin kekayaan.
Waduk Wadaslintang

Waduk ini terletak di dua wilayah yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Kebumen. Keindahan waduk ini dapat dinikmati diatas bukit batu melalui bangunan gardu pandang. Selain disediakannya ikan yang cukup banyak sedikit jenis reptile seperti biawak yang sering muncul dipermukaan air waduk yang jernih.

Gua Batu Lubang Sewu

Merupakan gua alam yang berbatu pada jaman penjajahan Belanda dijadikan tempat persembunyian dan mampu menampung 1000 orang.


    

Yang Khas di wonosobo

Jika Anda bepergian ke kota Wonosobo, atau sekedar numpang lewat di kota ini, silahkan mampir untuk mencicipi makanan khas Wonosobo.
Apa saja sich makanan khas Wonosobo itu ? Berikut ini sebagian di antaranya :
1 . Tempe kemul

Tempe kemul ( Ind : tempe selimut ) terbuat dari tempe yang digoreng dengan diselimuti tepung pati singkong. Bentuknya mirip dengan mendoan yang khas mBanyumas, tetapi perbedaannya jika mendoan cenderung lembek maka tempe kemul keras dan renyah. Rahasia keranyahan tempe kemul ini diperoleh jika pati singkong yang digunakan masih segar, jika tidak maka tempe kemul ini dalam keadaan dingin akan terasa bantat dan keras.


2 . Mie Ongklok.
 
Ini adalah mie khas Wonosobo. Terdiri dari : mie, kubis, kocai, dan kuah kental ( disebut dengan Loh ). Melihat penampilannya mungkin seseorang yang baru akan makan mie ini pasti akan pikir-pikir. Tetapi … , sekali mencoba dijamin ketagihan ( he…he…promosi yes ). Mie ini adalah pasangan tepat dari tempe kemul. Dalam prakteknya seorang penjual mie ongklok akan menyediakan sate ayam disamping tempe kemul.  Harganya cukup terjangkau, dengan uang kurang dari Rp. 10.000,- Anda dapat menikmati semangkok mie ongklok lengkap dengan tempe kemul dan sate ayam. Betul-betul makanan merakyat, bukan ?

3 . Carica

Carica adalah buah sejenis pepaya. Di kawasan Asia dan Australia, buah ini hanya dapat tumbuh dengan baik di kawasan Dataran Tinggi Dieng dan Selandia Baru. Benar-benar buah khas Wonosobo.
Buah carica tidak bisa dimakan mentah, karena getahnya dapat menimbulkan gatal-gatal. Untuk menikmati buah ini perlu diolah dulu menjadi manisan carica.

Manisan carica dalam botol inilah yang banyak dijumpai di toko-toko makanan atau pasar swalayan.
Selain terkenal dengan makanannya, Wonosobo terkenal hingga mancanegara karen obyek wisatanya. Berdasarkan data dari dinas Pariwisata, Wonosobo adalah kota yang kedua setelah Magelang yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.
Berikut adalah obyek-obyek wisata yang dapat Anda kunjungi di kota Wonosobo ASRI :
1 . Dataran Tinggi Dieng ( Dieng Plateau ).
Dataran tinggi Dieng terletak di sebelah utara kota Wonosobo. Sebenarnya lokasi ini terbagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah Kabupaten Wonosobo, dan kabupaten Banjarnegara. Tetapi turis baik mancanegara maupun lokal yang akan berkunjung ke daerah ini biasanya melalui kabupaten Wonosobo.
Di obyek wisata ini terdapat bermacam-macam lokasi wisata, yaitu : candi Dieng, telaga Warna, dan kawah Sikidang.












2 . Telaga Menjer
Telaga Menjer terletak di kecamatan Garung. Telaga ini selain dimanfaatkan sebagai obyek wisata, juga digunakan sebagai sumber air untuk pusat listrik tenaga air.
Di sini Anda dapat melakukan berbagai wisata air, seperti memancing, atau mendayung rakit.
Lokasi ini sering juga digunakan sebagai lokasi outbound bagi berbagai kelompok yang berasal dari dalam atau luar kota wonosobo.

Alasan Kita Perlu Memakai Bantal Saat Tidur

Salah satu alasan utama kita menggunakan bantal ada hubungannya dengan hubungan yang rumit antara kepala, leher, dan tulang punggung. Ketika seseorang berjalan tegak pada siang hari, kepala dan leher yang berada di jajaran vertikal di atas tulang belakang dengan pengaturan yang kompleks otot dan tendon. Namun, Selama tidur, banyak dari otot-otot ini yang santai, menyebabkan kepala jatuh ke belakang atau ke depan. Ini menempatkan tambahan tekanan pada otot leher dan tulang belakang, yang pada gilirannya memicu kekakuan pada otot punggung dan tulang belakang.



Solusi untuk situasi menyakitkan ini adalah untuk mengangkat kepala dan leher sampai mereka kembali sesuai dengan tulang belakang, terlepas dari posisi tidur. Cara termudah untuk mencapai keselarasan didukung ini adalah dengan menggunakan bantal hingga sudut yang tepat akan tercapai. Ketika kepala, leher, dan tulang punggung kembali selaras, seseorang harus dapat bernapas lebih mudah dan telah meningkatkan sirkulasi.


Ada beberapa bentuk bantal yang berbeda, semuanya dirancang untuk mengatasi masalah penyelarasan yang berbeda. Sebuah bantal ortopedi yang kebanyakan untuk tidur di malam hari digunakan untuk menjaga agar kepala, tulang belakang, dan lutut didukung dalam posisi tidur yang nyaman. Beberapa orang menggunakan bantal di antara lutut atau paha mereka untuk memberikan dukungan bagi punggung bagian bawah dan pinggul. Sebuah bantal lumbal juga dapat mengisi kesenjangan antara punggung bawah dan kursi atau kasur.

Secara historis, bantal kain pertama dinikmati hampir secara eksklusif oleh keluarga kerajaan dan warga negara kaya lainnya. Warga kelas bawah dan petani mungkin memiliki dasar gaya bantal dari jerami, tetapi kemungkinan besar mereka menggunakan senjata mereka sendiri untuk memberikan dukungan sementara mereka tidur. Meluasnya penggunaan bantal itu tidak mungkin sampai Revolusi Industri membuat produksi grosir kain realitas yang terjangkau.

Budaya kuno tertentu tidak menggunakan bantal terbuat dari kain lembut dan isinya, namun. Bantal sering diukir dari blok keras batu atau kayu, yang tidak tidur menjaga kepala dan tulang belakang sejajar tapi kenyamanan tidak bisa mengklaim sebagai salah satu keuntungan. Syukurlah, di jaman modern ini tersedia bantal empuk dengan busa karet, busa memori terapeutik, atau soba hulls. Triknya adalah untuk menemukan jumlah yang tepat untuk mencapai kesejajaran yang ideal untuk tidur malam nyaman.

Jumat, 15 Januari 2010

Dieng, Kawasan Eksotis Penuh Historis


Datang ke Pulau Jawa tidaklah lengkap jika Anda belum berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng. Dieng terletak tepat di tengah-tengah Provinsi Jawa Tengah, atau hampir berada di tengah Pulau Jawa. Terletak di antara dua daerah kabupaten, yakni Banjarnegara dan Wonosobo, juga termasuk ke dalam dua wilayah kecamatan, Batur dan Kejajar.
Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan sebuah kompleks gunung berapi dengan kerucut-kerucut pegunungan serta kawah dan telaga yang menyuguhkan panorama yang sangat mengesankan.
Untuk mencapai dataran tinggi Dieng, Dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu dari arah Banjarnegara dan Wonosobo. Dari banjarnegara dapat dituju dengan kendaraan pribadi melewati kota Banjarnegara- Karangkobar dan Batur. Atau bisa juga dengan kendaraan umum dari terminal bus Pasar Kota Banjarnegara dengan microbus jurusan Banjarnegara-Karangkobar lalu berpindah bus jurusan Karangkobar-Batur lalu jurusan Batur- wonosobo. Sedang dari wonosobo, kita dapat lagsung dari kota Wonosobo dengan kendaraan pribadi atau dengan mikrobus jurusan Wonosobo-Batur


Dieng berada pada ketinggian 6.802 kaki atau 2.093 meter di atas permukaan laut. Karena letaknya yang tinggi, suhu udara di sini pun cukup dingin, rata-rata mencapai 15 0 C, bahkan pada bulan Juli dan Agustus, suhu turun sampai 0 0 C. Maka tidak heran jika jaket tebal, sarung, dan kupluk atau tutup kepala menjadi pakaian keseharian penduduk setempat.
Di Dieng, Matahari terbit tidak hanya sekali, melainkan dua kali atau Double Sunrise. Yang terbit pertama Golden Sunrise dan yang terbit kedua adalah Silver Sunrise.

Golden Sunrise atau matahari terbit dengan warna kuning keemasan ini dapat disaksikan dari gardu pandang atau dari Gunung Sikunir yang terdapat di Desa Sembung, Desa tertinggi di Jawa Tengah. Silver Sunrise dapat disaksikan dari pusat cekungan Dieng, dari Kompleks Candi Arjuna, dengan menempuh waktu 15-20 menit dengan kendaraan bermotor dari Sikunir. Double Sunrise ini terjadi karena bentang alam Dataran Dieng yang dikelilingi oleh gunung-gunung sehinga menutupi cahaya matahari pada pagi hari.
Mengingat suhunya yang dingin, tentunya tak sembarangan tumbuhan dapat hidup dan tumbuh di sini. Tanaman kentang dan kol adalah yang paling banyak ditanam di sini karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain itu, Dieng juga terkenal memiliki tanaman khas yang tidak tumbuh di daerah lain.
Karika. Tanaman ini memiliki pohon dan buah mirip dengan pepaya. Hanya saja ukuran dari buahnya relatif kecil, yaitu hanya 10 cm. Buah ini lebih sering ditemui dalam bentuk manisan.
Selain karika, ada juga purwaceng. Tanaman sejenis gingseng ini konon dapat meningkatkan stamina. Tanaman ini kini jarang ditemui lagi. Beruntung kini penduduk Dieng ada yang berinisiatif untuk membuidayakannya.
Di tempat yang terdiri dari gunung, kawah , dan telaga ini juga Sarat dengan unsur-unsur spiritual disetiap sudutnya.
Berdirinya candi-candi Hindu yang dibangun sekitar abad 8 masehi di kawasan Dieng ini menunjukan bahwa Dieng pada saat itu adalah tempat yang suci. Di yang berarti tempat tinggi dan Hyang yang berarti Dewa menggambarkan betapa orang-orang terdahulu menganggap begitu sucinya tempat ini.
Perpaduan alam dan spiritual dieng menjadikan Dieng sebagai daerah wisata alam, budaya, dan religi.
Kawasan Dieng sendiri telah dikunjungi wisatawan sejak tahun 1925 hingga sekarang. Penelitian pertama dilakukan pada tahun 1814 oleh H.C Cornelius setelah kurang lebih 10 abad tak dijamah.
Untuk menuju Dieng, Pada zaman dulu melalui arah selatan. Ini terbukti dari keberadaan jalan kuno yang disusun dari batu. Jalan ini disebut oleh masyarakat setempat dengan nama “Ondho Bodho”
Kini, kebanyakan orang datang dari arah timur. Tepat sebelum cekungan Dieng, di sebelah kanan jalan terdapat mata air kuno yang bernama Tuk Bima Lukar.
Tuk atau mata air ini merupakan hulu dari Sungai Serayu yang mengalir hingga laut selatan. Tuk Bima Lukar ini diyakini sebagai tempat bersuci sebelum memasuki kawasan suci Dieng. Dan menurut cerita, bagi mereka yang ingin awet muda, dapat mencoba untuk mandi disini.
Tidak jauh dari tuk Bhima Lukar, terdapat Watu Kelir dan Sitihinggil.
Watu Kelir merupakan salah satu tinggalan berupa tumpukan batu peregi yang tertata rapi membentuk tanggul pada dinding bukit. Di situs watu kelir ini terdapat juga tangga naik untuk kita menuju ke Siti Hinggil. Siti berarti tanah dan Hinggil berarti tinggi. Selain memang berada di tempat yang tinggi, Sitihinggil diartikan juga sebagai tanah yang ditinggikan atau dihormati Dahulu disini pernah berdiri bangunan suci, tetapi sekarang sudah rata dengan tanah. Terlihat dari batu-batu candi yang tersebar berserakan. Banyak juga batu-batu bekas bangunan ini yang telah beralih fungsi menjadi pondasi bangunan dan pusara makam.
Dari Sitihinggil kita bisa menyaksikan inti Dieng yang ditengahnya terdapat kompleks Candi Arjuna yang dibangun antara abad ke-8 hingga ke 13 masehi.

Kompleks Candi Arjuna terdiri dari dua deret candi yang saling berhadapan. Deret sebelah timur secara berturut-turut adalah Arjuna, Srikandi, Puntadewa, dan Sembadra. Sedangkan deret sebelah barat tinggal tersisa satu candi, yakni Candi Semar saja.
Disekitar candi ditemukan jejak budaya lain, yaitu Gangsiran Aswatama, Sendang Maerakaca, dan Dharmasala.
Gangsiran Aswatama.
Dipercaya sebagai saluran pembuangan air kuno yang dibangun sebelum candi-candi dibangun dan befungsi untuk mengeringkan air yang menggenangi Dataran Tinggi Dieng.
Sendang Maerakaca.
merupakan salah satu petirtaan yang tersisa. Dalam pembangunan sebuah candi, Petirtaan menjadi salah satu syaratnya. Seperti dengan tempat sacral pada umumnya. Air dari sendang ini juga dipercaya memiliki khasiat tertentu.
Peninggalan yang tidak kalah pentingnya adalah Dharmasala, bangunan yang terdiri dari umpak-umpak bangunan yang diperkirakan sebagai rumah singgah para peziarah yang datang ke Dieng
Selain kompleks candi Arjuna, disekitarnya terdapat candi-candi lain seperi Setyaki yang masih direkonstruksi, Gatotkaca, Bima, dan Dwarawati.

Tidak jauh dari Candi Gatotkaca, terdapat pula candi Bima. Candi ini unik karena memiliki denah segi delapan dan atap candi memiliki relung yang diisi dengan hiasan arca Kudu yang sangat jarang dijumpai di dunia. Maka tidak heran jika arca Kudu menjadi incaran pencuri barang antik. Seperti yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu.
Setelah puas menjelajahi tinggalan budaya yang dibuat oleh manusia-manusia bersahaja tempo dulu, kita bisa melanjutkan perjalanan ke Kawah Sikidang dan Telaga Warna.
Kawah Sikidang.
Kawah Sikidang ini merupakan salah satu kawah terbesar yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Kawah ini menyemburkan gas dan belerang.
Disebut Sikidang kerana tempat semburannya selalu berpindah-pindah tempat seolah melompat-lompat seperti kijang yang sedang berlari.
Suguhan alam lainnya yang menjadi priamdona Dieng adalah Kompleks Telaga Warna dan Pengilon yang menyajkan keindahan alam, suasana mistis, dan tempat-tempat yang sarat akan makna filosofis.
Empat warna di Telaga Warna melambangkan empat tingkatan manusia, sedangkan Telaga Pengilon berarti telaga tempat bercermin dimana orang dapat melakukan introspeksi diri.


Diantara Telaga Warna dan Telaga Pengilon terdapat pulau yang disebut Pertapaan Mandalasari. Tempatnya sangat indah dan mistis. Suasana mistis ditunjuang oleh keberadaan gua-gua keramat seperti Gua Jaran, Gua Semar, dan Gua Sumur. Banyak orang dari penjuru dunia datang kesini untuk bersemedi, termasuk mantan presiden Soeharto.
Gua-gua ditempat ini dianggap sebagai tahapan-tahapan yang harus dilalui para pertapa untuk menghilangkan nafsu duniawi sehingga dapat mencapai manusia yang sempurna.



Keramahan Orang Wonosobo Dieng = Keramahan Orang Indonesia!


Janji menemani temanku melihat sekolah tuna rungu di Wonosobo, langsung terpikir mengunjungi Dieng. Sayang temanku tidak bisa menemani, akhirnya aku memutuskan ‘jalan’ sendiri. Dibantu oleh temanku mencari angkutan travel dari Semarang ke Purwokerto tetapi bisa berhenti di Wonosobo dan penginapan di Wonosobo, aku merasa sudah cukup.
Tibalah hari H, aku dijemput oleh travel dari Semarang, beruntung aku daftar nomer satu, jadi duduk di depan bersama seorang bapak dan pengemudi. Rasanya lebih lega untuk melihat pemandangan. Mulailah si bapak menyapa pengemudi, mulai dari urusan travel, keluarga, pilpres sampai obrolan tentang bom JW Marriott kedua yang baru terjadi. Semua dalam bahasa Jawa halus (belum Jawa kraton sih) yang sangat minim kumengerti, tetapi sempat membuat aku tersenyum dalam hati mendengar obrolan yang tak putus-putusnya itu.
Setelah si bapak puas berbicara dengan pengemudi, giliranku yang kena ‘interview’. Pertanyaan pertama, mau kemana? “Wonosobo,” jawabku. Pertanyaan kedua, asal mana? Pasti si bapak bertanya demikian karena beliau bertanya dalam bahasa Jawa halus tetapi aku menjawab dalam bahasa Indonesia. Kemudian kami mulai percakapan, tidak lama tetapi cukup untuk kami mengetahui sedikit latar belakang masing-masing.


Sampai menjelang masuk Wonosobo kami istirahat di daerah antara gunung Sindoro dan gunung Sumbing, beliau menerangkan obyek wisata yang bisa dilihat dan sejarah kedua gunung tersebut. Mendekati Wonosobo beliau mengatakan, mestinya ke Dieng tetapi jangan sendiri. Ketika kutanya alasannya, beliau tidak menjelaskan dengan pasti, hanya mengatakan dingin sekali.
Sampai di penginapan kurang lebih jam 19 WIB. Aku segera mendapat kamar, kemudian kutanyakan dimana aku bisa makan mie ongklok khas Wonosobo dan bagaimana aku bisa mencapai Dieng esok hari. “Mas” resepsionis menjelaskan apa yang aku perlukan sambil menawarkan diri agar aku tidak salah kendaraan menuju Dieng.
Esok hari sekitar jam 5 aku keluar kamar mencari mas resepsionis dan kamipun berjalan menuju perempatan di mana bus menuju Dieng berada. Sampai di halte bus sekitar jalan A. Yani ada seorang bapak lagi yang membantuku mencari bus menuju Dieng. Akhirnya akupun ‘dititipkan’ pada pengemudi bus beserta kenek-nya. Buspun mulai berjalan mengangkut penumpang yang mayoritas para ibu/bapak yang akan berjualan sepanjang Dieng sampai Batur. Tak ayal lagi bus penuh dengan sayur mayur, gorengan jualan, pisang tandan, telur dan lain-lain.
Celoceh dalam bahasa Jawa haluspun mulai terdengar. Mereka sangat akrab, saling mengenal dan peduli satu sama lain. Hal itu dapat kulihat dari mereka menyapa dengan nama, kemudian menanyakan teman yang ‘mungkin’ biasa satu bus tapi belum ada dan dijawab oleh si pengemudi, ikut bus lain. Setiap ada orang baru yang lewat tempat dudukku, tak lupa mereka menyapaku. Bahkan yang duduk di sampingku ada yang menawarkan sarapan paginya.


Hal yang membuat aku hampir terpingkal-pingkal tetapi tidak bisa, jadi hanya senyam senyum dalam hati adalah ketika pengemudi terlihat terburu-buru menaikan penumpang dan ada penumpang yang ‘protes’. Sang pengemudi menjawab, “Ini ada turis mau ke Dieng, jadi harus cepat-cepat”. Semua percakapan disampaikan dalam bahasa Jawa halus. Langsung yang protes bertanya tentang aku kepada pengemudi.
Sampai di halte Dieng, sang kenek memanggilku untuk turun. Aku bingung, bayanganku halte Dieng besar seperti teminal…ternyata hanya seperti salah satu pemberhentian bus (halte). Rupanya mimik bingungku terbaca oleh seorang bapak yang langsung bertanya, “Sebenarnya mau kemana bu?” Kujawab, “Obyek wisata Dieng pak”. Kemudian dia menunjukkan jalan tepat di sebelah halte, "Ikuti jalan ini nanti sampai di sana."
Akupun turun sambil berpikir berapa jauh lagi aku harus berjalan, kulihat tidak ada kendaraan menuju sana. Maka akupun berjalan kaki. Ternyata tidak begitu dalam ketika kutemukan obyek wisata candi dan warung-warung yang sudah buka. Segera aku mampir di sebuah warung untuk minum Purwaceng sambil bertanya, apa ada orang yang bisa mengantar aku keliling obyek wisata? Maka si ibu warungpun memberikan pelayanan yang kuminta.
Tak lama kemudian datanglah ojek motor sekaligus ‘guide’ wisata untukku. Aku katakan hanya punya waktu 2 jam sebelum aku harus naik bus ke Wonosobo untuk bertemu temanku.
Si bapak yang juga mempunyai “Home Stay” di Dieng itupun mengajak aku keliling sambil menjelaskan apa yang kami lihat.
Kurang lebih jam 10.00 aku sudah diantar kembali menuju bus jurusan Wonosobo. Sebelum aku naik, aku bertanya kepada pengemudi bus, kalau tujuan saya jalan A. Yani, Wonosobo apakah bus tersebut bisa menjangkau daerah itu. Yang kemudian di jawab, “Ini sudah siang, bus tidak bisa kesana. Nanti saya turunkan di daerah terdekat kemudian naik ojek motor ke A. Yani.
Setibanya di Wonosobo, aku diturunkan di daerah terdekat. Ketika pengendara ojek motor aku tanya berapa biayanya, beliau mengatakan, “Dekat, sepemberiannya saja”. Walau tidak suka dengan jawaban itu, akhirnya aku naik juga. Dan ternyata memang dekat. Maka kuberikan ongkos ‘sepemberianku’ saja dan tidak ditolak. Entah pas, kurang atau kebanyakan aku tidak tahu.


Pengalaman-pengalaman di atas sangat berkesan untukku. Sudah pasti aku terlihat lain dari mereka, dengan tas ransel, tshirt, jaket dan jeans. Tetapi mereka sangat ramah dan tidak memanfaatkan ‘ini turis’ mari kita ‘kerjain’. Seperti harga/ongkos yang mereka minta adalah angka normal kalau beda 1000-2000 rupiah, masih kunilai wajar.
Aku membayangkan, jika semua obyek wisata di Indonesia seperti ini, alangkah nikmatnya. Nyaman, aman dan bersahabat. Wanita seperti aku, jalan sendirianpun tidak takut.
Ketika aku bercerita kepada seorang teman, dia mengatakan…orang gunung baik-baik. Hmmm…tidak semuanya pikirku, daerah Puncak – Jawa Barat yang sudah tersentuh oleh komersialisasi, jauh dari aman, ramah dan bersahabat.
Acungan jempol juga untuk pemda Jawa Tengah yang telah membuat obyek wisata Dieng menjadi indah dan terawat. Semoga bisa diikuti oleh daerah-daerah lainnya.